(toc)
panel ATS – AMF di buat dengan dua operasi transfer atau pemindahan beban, yaitu pemindahan secara manual dan pemindahan secara otomatis. Pada pemindahan beban secara manual berfungsi untuk memilih salah satu sumber PLN atau sumber Genset, dengan memposisikan saklar selector switch pada posisi manual. Pada rangkaian manual ini sumber PLN dan sumber Genset tidak bisa dipilih bersamaan karna memilki sistem interlock. Sedangkan pemindahan beban secara otomatis berfungsi untuk menghidupkan (on) Genset secara otomatis ketika sumber dari PLN padam, dan Genset mengambil alih untuk menggantikan sumber milik PLN. Dan sebaliknya ketika sumber dari PLN hidup kembali, maka Genset akan mati (off ) secara otomatis. Pada rangkaian automatis ini memposisikan saklar selector switch pada posisi automatis.
Desain Alat
Langkah awal dalam pembuatan desain panel ATS – AMF ini dibuat menggunakan box panel yang berukuran panjang 40cm x lebar 20cm x tinggi 60cm, box panel ini terbuat dari bahan plat besi yang telah dibuat berbentuk persegi. Fungsi dari box panel sebagai tempat dudukan untuk menaruh komponen
– komponen yang akan digunakan, agar komponen tersebut dapat tersusun dengan rapih dan tidak terlihat berantakan.
Proses selanjutnya yaitu membuat gambar skema rancangan untuk penempatan komponen - komponen pada bagian luar pintu panel.
Gambar 3.1. Rancangan gambar bagian luar pintu panel
Keterangan gambar:
1. Pillot lamp
2. Alat ukur ampermete
3. Selector volmeter
4. Alat ukur voltmeter
5. Selector auto – manual
6. Pillot lamp
7. Pillot lamp
8. Pillot lamp
9. Pillot lamp
10. Push button
11. Push button
12. Push button
13. Push button
14. Push buttton emergency
15. Selector auto – manual
16. Push buuton
17. Push button
Proses selanjutnya yaitu membuat gambar skema rancangan untuk penempatan komponen–komponen pada bagian dalam panel.
Gambar 3.2. Rancangan gambar bagian dalam panel
Keterangan gambar:
1. MCB (FP)
2. TDR (TRP)
3. Relay (RO1)
4. Relay (R2P)
5. MCB (FG)
6. TDR (TRG)
7. Relay (R2G)
8. TDR
9. TDR
10. Kontaktor (K1)
11. MCB
12. Kontaktor (K2)
13. MCB
14. Fuse NH (F1,F2,F3)
15. Terminal PLN
16. Terminal Beban
17. Terminal Genset
18. Teminal Accu 12 V DC
19. Curent Tranformator(CT)
Alat
Pada perancangan panel ATS – AMF terlebih dahulu dibuat gambar rancangan rangkaian alat. Pada rangkain ATS – AMF kondisi yang harus diperhatikan dalam transfer dari catu daya utama (PLN) ke catu daya cadangan (Genset) oleh ATS – AMF adalah pastikan beban tersambung hanya dengan satu sumber. Sumber utama saja, atau sumber cadangan saja. Untuk memenuhi kondisi ini maka diperlukan sistem interlock pada panel ATS – AMF.
Gambar 3.3. Rangkaian ATS (Automatic Transfer Switch)
Gambar 3.4. Rangkaian AMF (Automatic Main Falure)
Pada gambar rangkaian di atas, sumber utama masuk ke ATS melalui terminal milik PLN dan sumber cadangan masuk ke terminal milik Genset. Sedangkan suplay ke beban pemakai disambung melalui terminal outgoing atau terminal beban pemakai. Untuk menyambung beban dengan sumber digunakan komponen MCB tiga fasa 32 A dan Kontaktor magnet 32 A. Ketika beban tersambung oleh PLN, maka kontaktor magnit yang bekerja adalah kontaktor milik PLN (K1) dan kontaktor milik Genset (K2) tidak akan bekerja. Sedangkan ketika beban tersambung oleh sumber cadangan (Genset), maka kontaktor yang bekerja adalah kontaktor milik Genset (K2) dan kontaktor milik PLN (K1) tidak akan bekerja.
Sistem kerja pada rangkaian otomatis di atas adalah ketika sumber milik PLN mati (off), maka kontaktor milik PLN (K1) akan berhenti bekerja dan kontaktor milik Genset (K2) akan bekerja secara otomatis. Apabila PLN kembali hidup (on) maka kontaktor milik PLN (K1) kembali bekerja dan kontaktor milik Genset (K2) akan berhenti bekerja secara otomatis.
Perakitan Alat
Dalam perakitan panel listrik ATS – AMF hal pertama yang harus diperhatikan adalah kapasitas mesin (genset) yang akan digunakan pada sistem, sehingga selanjutnya pemilihan komponen-komponen pada ATS – AMF.
Berikut adalah langkah – langkah perakitan pembuatan panel ATS – AMF :
1. Perancangan dan perakitan box panel ATS – AMF
Box panel yang digunakan berdimensi panjang 40cm x lebar 20cm x tinggi 60cm. Box panel ini berfungsi untuk penaruhan komponen dalam dan komponen luar panel sebagai cover serta sebagai tempat untuk peralatan interaksi dan pemantauan. Pada bagian luar panel atau pintu panel dibuat lubang untuk penaruhan komponen menggunakan bor tangan.
2. Pemasangan duct ( jalur kabel)
Pemasangan duck dilakukan dengan memperhatikan tata letak dari komponen- komponen yang akan dipasang baik di bagian dalam box panel maupun bagian luar pintu panel. Pembuatan jalur duct (jalur kabel) ini juga memperhatikan
rangkaiaan sehingga memudahkan tahap dalam perakitan. Pemasangan duct (jalur kabel) ini dimaksud agar pemasangan wiiring kabel pada box panel tersusun dengan rapi dan tidak terlihat berantakan.
3. Pemasangan komponen
Pemasangan komponen pada panel ATS - AMF di lakukan sesuai dengan tata letak komponen yang telah dibuat dalam gambar desain panel bagian dalam dan bagian luar panel, untuk mempermudah dalam melakukan tahap selanjutnya yaitu tahap pewirringan.
4. Pengkabelan ( Wiring )
Wiring dilakukan dengan memperhatikan gambar rancangan rangkaian panel. Wiring pada panel ATS – AMF menggunakan kabel dengan type NYAF. Dalam pemasangan wirring pada panel ATS – AMF kabel yang digunakan harus sesuai dan pas, tidak terlalu panjang dan tidak terlalu pendek. Agar memudahkan mencari kesalahan dalam wiring (pengkabelan).
Alat dan Bahan
Dalam proses pembuatan panel ATS – AMF ini memerlukan beberapa alat bantu, serta beberapa bahan–bahan komponen yang diperlukan agar pembuatan panel ATS – AMF dapat berjalan sesuai yang diinginkan.
Alat :
1. Tang kombinasi 1 buah
2. Tang potong 1 buah
3. Tang sekun 1 buah
4. Tespen 1 buah
5. Obeng plus (+) 1 buah
6. Obeng minus (-) 1 buah
7. Mesin bor tangan 1 buah
8. Gergaji besi 1 buah
Bahan :
1. Box Panel 1 buah
2. Kontaktor magnet 2 buah
3. Timer Delay Relay 4 buah
4. Relay 3 buah
5. Mcb 3 phasa 1 buah
6. Mcb 1 phasa 3 buah
7. Fuse 3 buah
8. Pillot lamp 7 buah
9. Push button 6 buah
10. Alat ukur 4 buah
11. Curent transformator (CT) 3 buah
12. Selector auto – manual 2 buah
13. Selector voltmeter 1 buah
14. Push buttonemergency 1 buah
15. Kabel type NYAF Secukupnya
16. Sepatu kabel(sekun) Secukupnya
17. Kabel duct Secukupnya
18. Kabel ties Secukupnya
Pembuatan Panel ATS – AMF
Sesuai dengan perencanaan penelitian yang dijabarkan pada Bab III, penelitian pun dilakukan sesuai dengan yang diperkirakan pada butir Perencanaan Penelitian. Dalam proses penelitian, hal pertama yang harus dilakukan dalam pembuatan panel ATS – AMF adalah rancangan pembuatan gambar bagian luar dan bagian dalam panel serta pembuatan gambar rangkain wiring diagram panel. Proses ini dilakukan untuk mempermudah dalam penempatan komponen - kompoenen dan perakitan panel. Dalam merancang panel ATS – AMF harus mengetahuai fungsi dari masing - masing komponen.
Dalam pembuatan panel ATS – AMF ini menggunakan box panel yang berukuran panjang 40cm x lebar 20cm x tinggi 60cm. Proses awal dalam pembuatan panel ATS – AMF adalah dengan membuat lubang pada bagian luar panel menggunakan bor tangan. Pelubangan ini dimaksud untuk penempatan komponen pada bagian luar panel. Proses selanjutnya yaitu pemasangan komponen – komponen pada bagian luar (pintu panel). Pemasangan komponen pada bagian luar panel, harus sesuai dengan rancanagan gambar yang telah dibuat.
Gambar 4.1. Bagian luar panel
Keterangan dan fungsi :
- Pillot lamp berfungsi sebagai lampu indikator fasa R, fasa S, fasa T.
- Ampermeter berfungsi sebagai alat ukur fasa R, fasa S, fasa T.
- selector volmeter berfungsi sebagai saklar untuk mengukur tegangan fasa dengan fasa dan fasa dengan netral.
- voltmeter berfungsi sebagai alat ukur fasa dengan fasa dan fasa dengan netral.
- selector auto – manual berfungsi sebagai saklar untuk mengontrol sistem control pada Genset (auto – manual).
- Pillot lamp berfungsi sebagai lampu indikator on PLN.
- Pillot lamp berfungsi sebagai lampu indikator off PLN.
- Pillot lamp berfungsi sebagai lampu indikator on Genset.
- Pillot lamp berfungsi sebagai lampu indikator off Genset.
- Push button berfungsi sebagai saklar on PLN operasi sistem manual.
- Push button berfungsi sebagai saklar off PLN operasi sistem manual.
- . Push button berfungsi sebagai saklar on Genset operasi sistem manual.
- Push button berfungsi sebagai saklar off Genset operasi sistem manual.
- Push button emergency berfungsi sebagai pengaman apabila alat mengalami kesalahan.
- Selector auto – manual berfungsi sebagai saklar automatis atau manual rangkaian ATS – AMF pada panel.
- Push button berfungsi sebagai start Genset sistem manual.
- Push button berfungsi sebagai stop Genset sistem manual.
Proses selanjutnya yaitu pemasangan komponen – komponen pada bagian dalam panel, tata letak pemasangan komponen ini harus sesuai dengan gambar rancangan bagian dalam panel.