Cara mengatisipasi keselamatn kerja dalam menggunakan perkakas tangan

(toc)

Keselamatan kerja dalam dalam mengguanakan alat-alat penanda. menjaga keselamata kerja dalam mengguanakan alat-alat penanda seperti penggores dan penitik pada umumnya menghindari kemungkinan tertusuk ujung alat-alat tersebut yang tajam.

1. Keselamatan kerja pada penggunaan kikir
  • Gunakan kikir dengan tangkai gagang kayu atau plastik supayatangkainya yang runcing tersebut tidak melukai tangan.
  • Gagang kikir yang sidah retak segara diganti untuk menghindari resiko pecah pada saat dipakai sehingga dapat melukai tangan pemakai.
2. Gergaji tangan
  • Beri tekanan ringan pada awal terbentuknya alur supaya gergaji tidak meleset dan melukai tangan.
  • Ketegangan daun gergaji pada sengkangnya harus cukup kuat supaya daun gergaji tidak mudah patah saat dipakai dan melukai pemakai.
3. Mata bor
  • Yang harus sangat diperhatikan pada saat pengeboran adalah saat spindle berputar, hindarkan bagian yang terjurai seperti rambut panjang, bagian dari pakaian kerja, kalung dsb, ikut tergulung putaran spindle bor tersebut.
  • Gunakan kaca mata saat mengebor supaya mata terhindari dari percikan tatal benda kerja.
  • Puli atau sabuk penghubung spindel bor dengan motor listerik harus tertutup, supaya rambut dan bagian lain yang terjurai tidak ikut terlilit.
4. Rimer tangan, tap dan snei
  • Mempunyai bagian sisi potong yang tajam, maka berhati-hati saat memegangnya agar tidak melukai tangan.
5. Pahat tangan.
  • Pahat tangan yang yang dipergunakan terus menerus pada waktu yang cukup lama, akan membentuk kepalanya melebar tajam. bagian kepala pahat yang melebar bisa dihilangkan dengan jalan digerinda, sehingga bentuk kepala pahat iti tetep terpelihara dan bebas dari geram-geram pada kepala pahat.
  • Pemegang pahat membutuhkan latihan dan pengalaman.
  • Waktu memahat janganlah sampai melukai tangan kamu atau sampai terpukul ibu jari kamu secara tiba-tiba.
6. Palu
  • Palu sebagai alat bantu yang diantaranya pada waktu memahat. tangkai palu harus dipegang pada bagian unjungnya. sehingga mendapat keseimbangan tenaga dan beban pukulan yang sesuai. pasak atau biji tangakai palu harus cukup kuat, sehingga palu tidak mungkin copot  atau loncat pada waktu dipukulkan.
Find Out
Related Post



Ikuti AltairGate.com pada Aplikasi GOOGLE NEWS : FOLLOW (Dapatkan Berita Terupdate tentang Dunia Pendidikan dan Hiburan). Klik tanda  (bintang) pada aplikasi GOOGLE NEWS.

Top Post Ad



Below Post Ad